[videojs dailymotion =”https://www.dailymotion.com/video/x8aat9i”]
BULUKUMBA, KOMPAS.TV – Sepuluh tahun sudah, sebuah gubuk di Desa Bontomanai, Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan ini, menjadi rumah bagi diah dan seorang anak laki-lakinya.

Gubuk berukuran 5×7 meter ini, adalah milik warga, yang pernah digunakan sebagai kandang ayam.

Prihatin dengan kondisinya, seorang warga mengajak Diah yang adalah seorang janda, untuk memanfaatkan gubuk itu sebagai tempat tinggal.

Sebelumnya, Diah tinggal di sebuah rumah kebun, yang tidak teraliri listrik.

Berusia 65 tahun, Diah sudah tidak mampu lagi bekerja.

Baca Juga Gubuk di Tengah Sawah Jadi Tempat Berteduh Herman Bergelut dengan Diabetes yang Dideritanya di https://www.kompas.tv/article/277774/gubuk-di-tengah-sawah-jadi-tempat-berteduh-herman-bergelut-dengan-diabetes-yang-dideritanya

Putra sulungnya yang mengalami keterbelakangan mental, berusaha memenuhi kebutuhan hidup mereka, dengan bekerja sebagai pemotong padi.

Diah juga memiliki 3 anak lain yang merantau.

Namun karena kondisi ekonomi yang juga terbatas, anak-anaknya hanya sesekali mengirimkan uang untuk Diah dan anaknya.

Sebagai bentuk perhatian, semampunya warga dan para tetangga membantu memenuhi kebutuhan pokok Diah dan anaknya.

Namun warga berharap Diah bisa mendapatkan bantuan sosial yang rutin, terutama rumah yang layak huni.

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/283264/nenek-diah-seorang-lansia-yang-terpaksa-tinggal-di-gubuk-bekas-kandang-ayam-selama-10-tahun